Aku harus segera menyibukkan diri.
Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Berat sekali
melakukannya, karena itu berarti aku harus menikam hatiku setiap detik. ~ Tere
Liye
Ya, aku sedang rindu..
Pada dia, seorang yang
sebentar lagi menggenap bersama seorang lain beberapa hari lagi. Kepada dia yang
selalu menyapa ku dengan khas di pagi hari "Pasti belum sarapan kan?"
"Kita mau makan siang dimana?" dan tawa serta candaannya yang khas
menghiasi hari - hariku kemarin.
Kamu tau? Jika boleh memilih, aku lebih memilih menjadi orang yang pergi, bukan orang yang ditinggalkan.
Kamu tau? Jika boleh memilih, aku lebih memilih menjadi orang yang pergi, bukan orang yang ditinggalkan.
Aku masih berada disini, memandangi
meja mu yang kosong, tulisan tulisan mu yang berserakan di beberapa lembar
dokumen yang tercecer di titik titik tertentu, beberapa barang yang
pernah kita beli bersama saat kita keluar mencuri curi waktu melepas penat
seharian di dalam ruangan.
Aku masih ingat, hari itu saat
pertama kita saling mengenal sebagai satu tim. Kamu dan dia adalah orang -
orang pertama yang membuatku nyaman disini. Ramah tamah dan keterbukaan
memutuskanku menjadikanmu sebagai seorang sahabat di kota yang asing ini.
Sahabat, tidak hanya sebagai seorang teman yang biasa.
Hari - hari ku berlalu dengan luar
biasa, wawasan dan pergaulanmu yang luas semakin membuatku nyaman untuk saling
bertukar cerita. Sering sekali kita berdiskusi alot yang selalu diakhiri
dengan tertawa, ketidaksepahaman dalam beberapa hal yang membuat aku selalu
ingin menjitak dan mencubitmu karena geregetan. Ternyata, di lain hari
kuketahui, kamu adalah salah satu lulusan terbaik di salah satu jurusan terbaik
di sebuah universitas di Jawa Timur sana dan pernah menjabat sebagai seorang
leader di organisasi kepemudaan yang cukup bergengsi bagi seorang mahasiswa
pada umunya.
Pun suatu ketika saat ada tamu dari
luar Indonesia, kepiawaianmu berbahasa sangat terlihat dengan jelas, disaat aku
yang sekarang masih mencoba mengeja beberapa kata agar aku bisa berkomunikasi
lancar dengan mereka yang berkulit putih ataupun yang berasal dari bagian lain
dunia.
Sebenarnya masih ada janji yang
belum kamu tunaikan kepadaku, tapi saat kutahu mungkin kamu sudah ada jauh
sekali disana dan tidak mungkin lagi sebebas kemarin menghabiskan waktu
bersamaku, aku hanya bisa menangis tersedu. Karena seringkali, momen momen
sederhana menjadi hal yang sangat kita rindukan ketika itu sudah menjadi
sebuah kenangan. Dan, aku anggap, kamu adalah salah satu kenangan terindah yang
membersamaiku hari - hari kemarin.
Ah, selamat
berbahagia. aku selalu mendoakanmu dari sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah meninggalkan komentar :)