Hari/ Tanggal
: Jum’at / 18 November 2016
Pemateri
: Rachmad Adi Riyanto (President Leeds Indonesian Student Association)
Moderator
: Alvian Noor dan Laksita
Sebelum momod invite narsum kece kita kali ini, kita
kepo kepo dulu yuk profil beliau yg cetar badai membahana. Cekidot :
Rachmad Adi Riyanto adalah salah satu lulusan terbaik Fakultas Pertanian
(FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Putra asli Temanggung, Jawa Tengah
ini pernah dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi Utama UNS dan mewakili UNS
dalam Final Pemilihan Mawapres Nasional tahun 2013. Pada tahun 2014, Adi
dipercaya sebagai salah satu Badan Perumus Persatuan Mahasiswa dan Alumni
Bidikmisi Nasional atau Permadani Diksi Nasional (PDN) dan tahun 2015 hingga
saat ini dia menjadi Koordinator Badan Pengawas PDN. Tahun 2016, Adi menggagas
Program Bidik Mimpi Indonesia bersama awardee LPDP-Afirmasi Alumni Bidikmisi.
Kandidat M.Sc Food Science and Nutrition, University of Leeds, UK ini tengah
dipercaya sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Leeds (PPI Leeds) 2016/2017.
Sesi Diskusi
Halooo semua, semangat pagi!!! Perkenalkan saya Adi,
alumni Forum Indonesia Muda angkatan 18. Saya menyelesaikan S1 di Universitas
Sebelas Maret (UNS) Solo dengan jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan tahun 2014
yang lalu. Saat ini saya sedang melanjutkan studi S2 di Universitas Leeds,
Inggris dengan jurusan Pangan dan Gizi dengan dukungan pembiayaan penuh dari
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Nah, dalam kesempatan kali ini saya
akan bercerita tentang pengalaman saya mendapatkan beasiswa LPDP (lpdp.kemenkeu.go.id)
dan mungkin sekilas tentang perkuliahan di Inggris khususnya di Universitas
Leeds (leeds.ac.uk).
Pertama kita akan sedikit mereview tentang LPDP, sebenarnya informasi
lengkap tentang LPDP tersaji di laman resminya yaitu lpdp.kemenkeu.go.id. Oleh karena itu, saya hanya akan
memberikan gambaran umum tentang lembaga ini serta beasiswa yang ditawarkannya.
LPDP merupakan salah satu Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian
Keuangan (Kemenkeu), badan ini bertugas untuk mengelola dan menyalurkan dana
abadi pendidikan yang dialokasika dari APBN RI. Sebenarnya program yang
ditawarkan oleh LPDP tidak hanya beasiswa pendidikan saja, tapi juga ada
beasiswa tesis, dan bantuan renovasi sarana pendidikan, juga ada pemberian
penghargaan riset. Terkait sejarah LPDP selengkapnya bisa dibaca di http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/profil/sejarah/ yaa.
Saya yakin teman-teman di sini banyak yang tertarik untuk menjadi penerima
beasiswa LPDP (selanjutnya disebut Awardee LPDP), untuk itu saya hanya akan
membahas mengenai program beasiswa pendidikan yang ditawarkan oleh LPDP.
Secara umum, beasiswa pendidikan LPDP ini hanya
diperuntukkan untuk lanjut S2, S3, dan dokter spesialis saja. Itu pun hanya
untuk mahasiswa baru, jadi intinya tidak ada LPDP untuk mahasiswa S1 atau pun
mahasiswa S2/S3/dokter spesialis on going. Berdasarkan sasaran penerimanya,
beasiswa LPDP dibagi menjadi 2 yaitu beasiswa reguler dan beasiswa afirmasi.
Beasiswa reguler ini terbuka bagi semuanya yang memenuhi syarat yang ada
di http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/beasiswa/beasiswa-magister-doktor-2/ dan
beasiswa afirmasi yang diperuntukkan bagi kalangan tertentu yaitu:
- WNI dari daerah tertinggal, terluar, terdepan (3T)
- Alumni Bidikmisi Berprestasi
- Masyarakat Miskin Berprestasi
- Juara Nasional/Internasional
selengkapnya ada di http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/beasiswa/beasiswa-afirmasi/
Nah, saya merupakan salah satu Awardee LPDP Afirmasi
untuk Alumni Bidikmisi, saya lulus seleksi LPDP batch 3 tahun 2015 (pengumuman
September 2015) dan mengikuti Persiapan Keberangkatan (PK) angkatan 45 pada
Oktober 2015 yang lalu, kebetulan saya juga diamanahi sebagai ketua angkatan di
PK-45 "Gelora Nusantara). Kenapa LPDP saat ini menjadi primadona? Salah satu
alasannya adalah karena LPDP memberikan hampir semua kebutuhan pendanaan kita,
dan sangat jarang ditemui keterlambatan pencairan dana.
Biaya Pendidikan : Pendaftaran (at cost); SPP termasuk
matrikulasi non-bahasa (at cost); Non-SPP yang dapat digunakan untuk tunjangan
buku, tesis/disertasi, seminar, publikasi, wisuda (paket, per tahun,
akumulatif).
Biaya Pendukung:
- Transportasi keberangkatan dan kepulangan studi dari asal domisili ke perguruan tinggi tujuan (satu kali, at cost)
- Asuransi kesehatan (paket)
- Visa (at cost)
- Hidup bulanan/living allowance (paket)
- Tunjangan keluarga (paket)
- Kedatangan/settlement allowance (paket)
- Insentif peringkat perguruan tinggi unggulan yang memenuhi ketentuan LPDP
- Keadaan darurat/force majeure yang disetujui oleh LPDP.
Kurang lebih itu tadi sedikit tentang LPDP ya, sekali
lagi, selengkapnya bisa dikepoin di lamannya lpdp.kemenkeu.go.id
Sesi Pertanyaan
Pertanyaan 1 (Brian Sahar Uns)
1. Persiapan mas Adi untuk apply beasiswa lpdp
sejak kapan?
2. Terus mau diceritain trik n tipsnya untuk lolos tahap essay sm wawancara
dong mas
Jawaban :
1. Saya berkeinginan untuk lanjut studi awal masuk
kuliah, karena sebelum S1 saya sempat bimbang memilih antara bekerja di salah
satu perusahaan pangan multinasional atau kuliah di UNS dengan beasiswa
Bidikmisi. Dan pada akhirnya saya memilih untuk kuliah di UNS, dari situ saya
berkomitmen untuk studi sampai doktoral bahkan target utama saya adalah menjadi
Guru Besar di bidang Ilmu dan Teknologi Pangan. Secara tidak langsung dari awal
kuliah saya sudah mempersiapkan diri untuk lanjut S2.
Namun, secara teknis, persiapan saya untuk pemberkasan
LPDP kira-kira 1 pekan sebelum deadline ditutup. Sebelum mendaftar LPDP,
saya memiliki target untuk studi di Arab Saudi, kalau di sana ada beasiswa
penuh dari pemerintah Arab Saudi tapi sayangnya sampai saat ini belum juga ada
pengumuman hasilnya. Oleh karena itu, saya mendaftarkan diri ke LPDP sebagai
cadangan kalau Arab Saudi masih belum juga ada kejelasan. Saya mendaftar LPDP
dengan kampus tujuan King Saud University, Arab Saudi, tapi setelah diterima
LPDP dan mengikuti pengayaan bahasa, karena Arab Saudi belum juga memberikan
hasil seleksi maka saya pindah kampus tujuan ke University of Leeds (leeds.ac.uk),
Inggris), saya menyelesaikan 3 essay yang disyaratkan LPDP dalam waktu kurang
dari 6 jam, karena essay tersebut memang berisi tentang perjalanan hidup saya
jadi saya bisa dengan cepat menyelesaikannya. Selain itu, saya juga
sempat kepo melalui google contoh-contoh essay LPDP, dan saya tiru,
amati, modifikasi, serta sempurnakan tentunya. Untuk rekomendasi, saya sudah jauh-jauh hari
mempersiapkannya, kebetulan karena saya aktifdi organisasi bidikmisi nasional,
saya meminta rekomendasi dari Pak Widyo Winarso, saat itu beliau
merupakan penanggung jawab bidikmisi nasional, dan beliau menjabat sebagai kepala
sub direktorat kemahasiswaan belmawa, dikti
2.. Untuk tahapan seleksi substantif: wawancara; essay
on the spot dan leaderless group discussion. Tips utamanya adalah jadilah diri
sendiri
F Brian Sahar Uns:
Tema essay pas tahunnya mas adi apa mas?dan kalau
boleh share ke kita dong mas:))
Rachmad Adi Riyanto :
ini essay untuk seleksi substantif ya? bagaimana
Brian? yang dimaksud essay yang mana? hehe, kalau essay on the spot saya dulu
mendapatkan tema tentang 1. Globalisasi, apa efek positif dan bagaimana untuk
menanggulangi efeknegatifnya, 2. Anak korban kekerasan orang tua sebaiknya
diapakan, apakah dikembalikan ke orang tua atau dititipkan ke dinas sosial. Beberapa
teman saya mendapatkan topik tentang Radikalisme dan Low Cost Green Car
Untuk tema essay untuk seleksi umum adalah :
Kontribusiku untuk Indonesia; Sukses Terbesar dalam Hidupku; Rencana Studi
: https://www.facebook.com/notes/rachmad-adi-riyanto/esai-beasiswa-kontribusi-untuk-indonesia/10153662952186049
Pertanyaan 2 (Ulfa-UNS)
1. Sebelumnya sudah disebutkan bahwa lpdp untuk
beasiswa afirmasi diberikan kepada beberapa kriteria, salah satunya adalah
alumni mahasiswa bidikmisi berprestasi, berprestasi tersebut kriterianya
seperti apa ? Harus menjuarai suatu kompetisi, menjadi mawapres atau seperti
apa ?
2. Kemudian kedua, apakah ada perbedaan proses seleksi
untuk lpdp beasiswa afirmasi dan beasiswa reguler? Mass Adi kan daftar
beasiswa ke luar negeri. Apakah pada saat itu seleksi esai dan wawancaranya
pake Bahasa Inggris?
Jawaban :
1. Berprestasi di sini diartikan memiliki IPK >=
3.50
2. Tidak ada, seleksinya sama persis dan barengan juga, yang beda cuma
syaratnya aja. selengkapnya ada di http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/beasiswa/beasiswa-afirmasi/. saat
batch saya belum ada kewajiban menggunakan bahasa inggris, tapi sekarang untuk
pelamar luar negeri semua seleksi subtantif harus menggunakan bahasa inggris,
kalau saya dulu wawancara saja yang 50% bahasa inggris, lainnya bahasa
Indonesia
Pertanyaan 3 (Anonim)
1. Bagaimana proses pindah pilihan dari King Saud
University ke University of Leeds?
2. Bagaimana mekanisme pindah university? Dan apakah
langsung disetujui oleh LPDP? Apakah ada tahap wawancara lagi?
Jawaban :
LPDP memberikan kesempatan perpindahan 1 kali dengan
syarat kampus yang baru memiliki peringkat lebih tinggi daripada kampus
sebelumnya dan kita sudah memiliki LoA Unconditional; berkas yang
dibutuhkan hanya surat permohonan perpindahan, nilai IELTS (minimal 6,5)
dan LoA unconditional,kirim ke PIC-nya nanti diproses, dulu proses saya selama
1 pekan kalau tidak salah, tidak ada wawancara, hanya kirim berkas saja.
Maksud 1 kali kesempatan pindah adalah, kalau kita
sudah disetujui pindah di suatu kampus, maka kita tidak diperbolehkan minta
pindah lagi ke kampus lain. Tapi kalau tidak disetujuui pindah ke suatu
kampus kita bisa mengajukan pindah kekampus yang lain lagi. Oleh karena itu,
saran saya, kalau mau daftar LPDP, mantapkan dulu saja mau ke kampus mana, biar
tidak perlu ajukan pindah pindah
Pertanyaan 4 (Anonim)
Mas Adi, boleh diceritakan kenapa memilih Inggris
sebagai negara tujuan studi? Terus di sana sistem kuliahnya? Satu lagi, di
Inggris gimana rasanya Mas? Hehehe *obsesi ke Inggris juga
Jawaban :
Seperti yang saya sampaikan di awal, sebenarnya tujuan
utama saya pingnnya ke kerajaan Arab Saudi, tapi belum ada pengumuman juga
bahkan sampai detik ini pun, hehe. Saya awalnya ragu untuk studi di negara di
mana muslim menjadi minoritas. Oleh karena itu saya cari negara yang memiliki
toleransi yang baik dan masa studi S2 yang singkat. Inggris termasuk negara
seperti itu, masa studi S2 di sini mayoritas cuma 1 tahun, jadi insya Allah
tahun depan saya sudah selesai S2nya,hehe
Terkait sistem kuliah, ini jawabannya tergantung program yang diambil, yang
akan saya sampaikan adalah sistem kuliah di program saya ya, kalau di program
yang saya ambil ini perkuliah lebih sering seperti perkuliahan di kita, dosen
menerangkan kita mendengarkan. yang berbeda adalah kita masih bisa mereview
kuliah melalui video rekaman yang tersaji di "e-learning"
universitas. jadwal kuliah jelas dan kita menggunakan aplikasi untuk akses informasi
terkait jadwal termasuk untuk presensi
Pertanyaan 5 (Titik – UMS)
Mirip pertanyaan momod sih, mungkin bisa lebih
dijelaskan kenapa akhirnya milih universitasnya (kan tadi momod nanya negaranya
doang ). Mau tanya, dalam memilih kampus, pertimbangan apa yang saja
mas adi gunakan..
Pertanyaan 6 (Hanif-UNS)
Untuk LoA unconditional itu dulu mas adi gimana cara dapetinnya ?
Terus sebnernya ada berapa jalan buat dapetin LoA ?
Karna sebagian besar teman saya yang melamar LPDP keluhan yang paling susah
dibagian LoA nya. Mohon penjelasannya
Jawaban pertanyaan 5 & 6
Kenapa pilih University of Leeds ya? secara umum
pemilihan kita terhadap suatu universitas ini sangat bergantung pada program
studi apa yang akan kita ambil. Karena saya ingin mengambil program pangan dan
gizi maka saya mencari kampus di UK yang menawarkan program tersebut. Saya kepo
melalui google terkait kampus di UK yang ada Food Sciencenya, dan University of
Leeds merupakan salah satu kampus terbaik yang ada Food Sciencenya. Secara
tidak sengaja juga ternyata Leeds dinobatkan sebagai kota pelajar terbaik di UK
(info ini saya tahu justru setelah saya diterima di Leeds), jadi dasar utamanya
yang saya jelaskan di awal tadi http://www.independent.co.uk/student/student-life/going-out/leeds-is-the-uk-s-best-student-city-4-reasons-why-a6823376.html
saya sudah merasakannya sih, di sini bisa hemat banget, paling sebulan cuma
keluar 500 pound, itu pun sudah plus biaya jalan-jalan.
Terkait LoA, ada 2 macam LoA, LoA conditional dan LoA
unconditional, conditional itu kita statusnya sudah diterima tapi dengan
syarat, biasanya syaratnya sertifikat bahasa Inggris, kalau unconditional
berarti sudah gak ada syarat apa-apa lagi.
Menurut saya mencari LoA itu tidak susah kok, apalagi
di UK, asalkan semua persyaratan kita lengkap dan sesuai dengan yang
disyaratkan. Secara umum syaratnya adalah scan ijazah, scan transkrip,
motivation letter, CV, rekomendasi dari Professor, dan IELTS. Kalau di Leeds,
semuanya dilakukan secara online, kita daftar melalui laman pendaftaran https://studentservices.leeds.ac.uk/pls/banprod/bwskalog_uol.p_disploginnew?in_id=&cpbl=&newid= kemudian
tinggal isi formulir dan upload semua syarat, ditunggu aja nanti akan dikirim
hasilnya. Saya dapat LoA dari Leeds kurang dari 3 pekan setelah saya submit
semua persyaratan, tapi masih conditional karena saya belum ada IELTS, dan
setelah saya punya IELTS, saya cuma menunggu kurang dari 1 pekan status
conditional saya berubah jadi unconditional. Untuk mengubah status cukup dengan
kirim email, mereka fast response kok.
[Semacam Closing Statement]
Alhamdulillah, terima kasih atas partisipasinya
teman-teman,mungkin next time akan lebih enak kalau ada sesi video conference
via skype untuk diskusi yang lebih baik lagi, hehehe. Selamat berjuang buat
teman-teman semua, semoga sukses jadi Awardee LPDP selanjutnya.
cheers. Saya percaya, semakin detail mimpi itu semakin mudah kita
wujudkan, maka detailkanlah mimpimu termasuk untuk studi lanjut dengan LPDP
sehingga kamu tahu apa saja yang harus dipersiapkan. Secara teknis memang
syarat LPDP bisa dipersiapkan kurang dari 1pekan tapi secara subtansi
persiapannya seumur hidup minimal seumur kita kuliah, maka ciptakanlah sejarah
terbaik dalam kehidupan kampus dan kehidupan nyata, jadilah pribadi yang
bermanfaat dengan berkontribusi nyata untuk Indonesia. Sukses untuk teman-teman
semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah meninggalkan komentar :)