Sebelum
memulai ke materi yang disampaikan pada saat kajian, saya akan memulai dengan
sebuah cerita singkat..
Palestina.
Kata yang tak asing kan buat kita semua (bagi yang muslim). Di tempat itulah
kita tahu bahwasanya Amerika telah melakukan agresi militernya dan merenggut
kebebasan rakyat Palestine untuk melakukan apapun. Di tiap hari, jam, menit
bahkan detik rakyat palestina harus siap siaga ketika tiba-tiba ada serangan
dari udara ataupun darat yang mengancam keselamatan nyawa mereka.
Tapi.
Tahukah kalian dear? Ternyata tiap tahunnya tak terhitung jumlah hafidz dan hafidzah
yang tercetak dengan kondisi mereka di bawah penjajahan Amerika Serikat
*laknatullah. Siapakah yang berperan dalam hal ini? Tak lain dan tak bukan
adalah ibu – ibu Palestina yang ternyata dengan kondisi mereka yang seperti
itu, mereka tetap semangat dan berhasil mendidik dan mencetak anak – anak
mereka dengan kecerdasan intelektual lebih dari anak seusianya. Ibu adalah
madrasah pertama bagi anak dan kemajuan ataupun kehancuran suatu bangsa berada
pula di tangan kita sebagai para calon Ibu.
Menjadi
seorang Ibu itu tidak gampang lho dear (kata ibu-nya yang sambutan didepan ^^)
makanya mumpung masih single dan belum punya ‘sopir pribadi’ kita dianjurkan
untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Ilmu tentang apa? Hmm.. Ilmu tentang
bagaimana persiapan kita menjadi Ibu yang baik dengan salah satu tahapan
berikut NIKAH.
Nikah itu
adalah saat kita mencoba mengenal seseorang yang tadinya tidak kita kenal
sebelumnya dan bahkan kita harus mencoba mengenal keluarga besarnya juga dalam
waktu yang singkat. Membangun rumah aja kita terkadang harus memanggil arsitek,
tukang dan beberapa pakar bangunan yang lain agar kita mendapat rumah yang
sempurna. Apalagi ketika kita akan membangun rumah tangga, hehe..
Bermimpilah,
maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.. yaa, bermimpi untuk pernikahanmu tapi
Berhentilah untuk meng-galau-kan dengan siapa, kapan dan dimana kita menikah
nantinya, karena pernikahan bukanlah pesta 3 jam di suatu hari dengan aneka
hidangan dan tamu-tamu yang istimewa. Lebih dari itu yang harus kita persiapkan
adalah perjalanan panjang sesudahnya.
Berikut ini adalah dalil – dalil tentang pernikahan :
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berpikir. (QS. Ar-Ruum ayat 21)
![]() |
An-Nisaa' ayat 3 |
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil
terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah
wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika
kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau
budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak
berbuat aniaya. (QS. An-Nisaa’ ayat 3)
Hadits :
4 perkara sunnah Rasul adalah malu, siwak,
wangi-wangian dan nikah.
3 macam orang yang mendapat perlakuan istimewa dari
Allah adalah orang yang jihad di jalan Allah, budak yang menunaikan
kewajibannya dan orang yang menikah karena ingin menjaga kehormatannya.
Jika ada seseorang lelaki yang baik akhlak dan agamanya
maka janganlah sampai ditolak karena jika hal itu terjadi maka akan ada fitnah
yang akan terjadi. (Fitnah tersebut adalah bisa saja adalah kita akan berjodoh
dengan yang lebih jelek agamanya dan kita tidak akan bertemu dengan yang lebih
baik akhlaknya).
Wahai generasi muda, barangsiapa diantara kalian telah
mampu serta berkeinginan untuk menikah maka hendaklah ia menikah. Karena
sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata serta dapat
memelihara kemaluan. Dan barangsiapa belum mampu maka hendaklah berpuasa.
Karena, puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak hawa nafsu. (Muttafaqun
‘Alaihi dengan status hasan shahih).
Syarat sahnya nikah adalah halalnya wanita bagi calon
suami yang akan menjadi pendampingnya. Dalam artian wanita itu bukanlah muhrim
bagi lelaki yang akan menikahinya. Nah,
kalo belum ada calonnya yaa jangan dipaksa lah #LOL. (Bersabar-lah karena Allah
belum mengirimkan calon yang terbaik untukmu). Syarat yang kedua adalah saksi
yang menegrti hukum persaksian dalam pernikahn. Syarat ketiga adalah
syarat-syarat lain yang belum tersebut sebelumnya :D
Ketika memilih jodoh, maka pilihlah yang baik agamanya
karena dia akan memuliakanmu sekarang, besok bahkan lusa sampai di akhirat.
Seseorang yang baik agamanya, dia tidak akan mengabaikan dunianya apalagi
akhiratnya. (nggak ada gunanya sesorang yang berpendidikan tinggi tapi ternyata
pemahaman agamanya tidak bagus).
Jika menikah, pilihlah seseorang karena baik agamanya.
Karena seseorang yg baik agamanya dia akan memuliakanmu dan tidak akan
menyakitimu. Karena keindahan fisik, harta dan tahta bukanlah jaminan sebuah
kebahagiaan dalam berumah tangga.Karena seseorang yg baik agamanya akan memberi
kedamaian di jiwa.
Seorang yang mencintai kita karena harta, suatu saat
pasti meninggalkan kita karena harta tersebut. Seorang yang mencintai kita
karena status/jabatan yang kita punya, suatu saat pasti akan meninggalkan kita
karena status/jabatan tersebut. Seorang yang mencintai kita karena cinta kepada
Tuhannya, dia tidak akan pergi ke mana-mana. Kecuali dia sudah tidak lagi cinta
kepada Tuhannya.
Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah
wanita sholihah (Al-hadits). Apa sih ciri wanita sholihah itu? “Jika dilihat
menyenangkan, mentaati suami dan jika ditinggal suami maka dia akan menjaga
harta dan kehormatannya”. Dan satu yang penting adalah “syurga seseorang wanita
ketika dia menjadi anak adalah di bawah telapak kaki orangtuanya namun ketika
sdah menikah maka syurganya adalah di bawah telapak kaki suaminya”. Hal ini
menunjukkan bahwa suami kita berada lebih di atas orangtua kita, namun yang
harus kita sadari adalah “tidak ada ketaatan dalam maksiat”. Selama perintah
suami tidak melanggar syariat maka kita wajib melaksanakannya.
Wanita bakalan menjadi istri sekaligus ibu yang
sholihah maka yang harus kita lakukan adalah terus belajar untuk meningkatkan
ketakwaan kita. Ikhlaslah atas semua yang kamu lakukan pada suami ataupun anakmu
karena yakinlah Allah SWT pasti akan mengganti tiap tetes keringatmu dengan
pahala ataupun syurganya.
Masalah dalam rumah tangga biasanya terjadi karena
pasangan tidak memahami tuntunan agama ataupun tingkat pendidikan yang beda.
Akan tetapi Keluarga sakinah, mawaddah warahmah bisa kita ciptakan dalam
kondisi apapun asalkan kita mempunyai bekal “cinta karena Allah SWT”. Kesedihan
dikemas jadi kebahagiaan. Kesenangan jangan membuat kita euforia, tepi tetaplah
syukur dan tawadhu’. Ada Allah SWT da Rasul-Nya jika kita mentaatinya maka kita
akan terhindar dari cerai.
Dan yang terakhir ada sebuah ilustrasi antara nikah dan
naik gunung. aku mau bertanya : Kalian pernah naik gunung? Bagi yang pernah,
kalian pasti bisa membayangkannya, bagi yang belum begini dear :)
Ketika kita akan melakukan suatu pendakian, satu hal
yang harus kita optimalkan adalah persiapan. Persiapan tentang ilmu, bekal dan
boleh jadi kita harus tau gambaran medan yang akan kita lalui. Mendaki butuh
teman, untuk saling menguatkan, saling membantu dan saling berkorban ketika
kita sudah melakukan perjalanan di atas sana. Selama perjalanan, kamu bisa
melihat keindahan bumi di bawah, hamparan langit yang membiru, hijaunya alam
Illahi dan masih banyak hal indah
lainnya. Eits, tak selamanya perjalanan di atas indah dear, akan ada saatnya
kamu mengeluh capek, bawaan yang semakin mengikuti hukum gravitasi, kaki kesleo,
bekal yang habis, senter yang habis baterainya saat berjalan di malam hari atau
perkara kecil lain yang bisa berubah menjadi masalah besar ketika hatimu sedang
tidak jernih. Itu bisa terjadi padamu dan bisa juga terjadi pada ‘teman-mu’.
Tugas kalian di saat-saat itu terjadi adalah saling menguatkan, saling memotivasi
dan saling membantu dan saling meyakinkan bahwa ada puncak yang indah menanti
kalian di atas sana. Pos demi pos telah kalian jalani bersama, padang sabana
dan keindahannya pun telah kalian nikmati bersama dan akhirnya sampailah kalian
di puncak. Puncak (syurga) inilah kebahagiaan kalian yang sesungguhnya. Perjalanan
yang panjang nan melelahkan tak akan pernah bisa mengalahkan indahnya puncak
yang telah berhasil kalian lalui bersama. Begituuu.. heheee
Jadi, Berhentilah mencari seseorang yg sempurna tuk
dicintai, lebih baik belajar dan persiapkan diri menjadi seorang yang pantas
tuk dicintai.. #hyakdess
Sekian :)