Rabu, 05 Juni 2013

Kajian Pra Nikah #1 :)

Sebelum memulai ke materi yang disampaikan pada saat kajian, saya akan memulai dengan sebuah cerita singkat..
Palestina. Kata yang tak asing kan buat kita semua (bagi yang muslim). Di tempat itulah kita tahu bahwasanya Amerika telah melakukan agresi militernya dan merenggut kebebasan rakyat Palestine untuk melakukan apapun. Di tiap hari, jam, menit bahkan detik rakyat palestina harus siap siaga ketika tiba-tiba ada serangan dari udara ataupun darat yang mengancam keselamatan nyawa mereka.
Tapi. Tahukah kalian dear? Ternyata tiap tahunnya tak terhitung jumlah hafidz dan hafidzah yang tercetak dengan kondisi mereka di bawah penjajahan Amerika Serikat *laknatullah. Siapakah yang berperan dalam hal ini? Tak lain dan tak bukan adalah ibu – ibu Palestina yang ternyata dengan kondisi mereka yang seperti itu, mereka tetap semangat dan berhasil mendidik dan mencetak anak – anak mereka dengan kecerdasan intelektual lebih dari anak seusianya. Ibu adalah madrasah pertama bagi anak dan kemajuan ataupun kehancuran suatu bangsa berada pula di tangan kita sebagai para calon Ibu.
Menjadi seorang Ibu itu tidak gampang lho dear (kata ibu-nya yang sambutan didepan ^^) makanya mumpung masih single dan belum punya ‘sopir pribadi’ kita dianjurkan untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Ilmu tentang apa? Hmm.. Ilmu tentang bagaimana persiapan kita menjadi Ibu yang baik dengan salah satu tahapan berikut NIKAH.
Nikah itu adalah saat kita mencoba mengenal seseorang yang tadinya tidak kita kenal sebelumnya dan bahkan kita harus mencoba mengenal keluarga besarnya juga dalam waktu yang singkat. Membangun rumah aja kita terkadang harus memanggil arsitek, tukang dan beberapa pakar bangunan yang lain agar kita mendapat rumah yang sempurna. Apalagi ketika kita akan membangun rumah tangga, hehe.. 
Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.. yaa, bermimpi untuk pernikahanmu tapi Berhentilah untuk meng-galau-kan dengan siapa, kapan dan dimana kita menikah nantinya, karena pernikahan bukanlah pesta 3 jam di suatu hari dengan aneka hidangan dan tamu-tamu yang istimewa. Lebih dari itu yang harus kita persiapkan adalah perjalanan panjang sesudahnya.
Berikut ini adalah dalil – dalil tentang pernikahan :

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (QS. Ar-Ruum ayat 21)
An-Nisaa' ayat 3 


Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS. An-Nisaa’ ayat 3)
Hadits :
4 perkara sunnah Rasul adalah malu, siwak, wangi-wangian dan nikah.
3 macam orang yang mendapat perlakuan istimewa dari Allah adalah orang yang jihad di jalan Allah, budak yang menunaikan kewajibannya dan orang yang menikah karena ingin menjaga kehormatannya.
Jika ada seseorang lelaki yang baik akhlak dan agamanya maka janganlah sampai ditolak karena jika hal itu terjadi maka akan ada fitnah yang akan terjadi. (Fitnah tersebut adalah bisa saja adalah kita akan berjodoh dengan yang lebih jelek agamanya dan kita tidak akan bertemu dengan yang lebih baik akhlaknya).
Wahai generasi muda, barangsiapa diantara kalian telah mampu serta berkeinginan untuk menikah maka hendaklah ia menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata serta dapat memelihara kemaluan. Dan barangsiapa belum mampu maka hendaklah berpuasa. Karena, puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak hawa nafsu. (Muttafaqun ‘Alaihi dengan status hasan shahih).
Syarat sahnya nikah adalah halalnya wanita bagi calon suami yang akan menjadi pendampingnya. Dalam artian wanita itu bukanlah muhrim bagi lelaki yang akan menikahinya.  Nah, kalo belum ada calonnya yaa jangan dipaksa lah #LOL. (Bersabar-lah karena Allah belum mengirimkan calon yang terbaik untukmu). Syarat yang kedua adalah saksi yang menegrti hukum persaksian dalam pernikahn. Syarat ketiga adalah syarat-syarat lain yang belum tersebut sebelumnya :D
Ketika memilih jodoh, maka pilihlah yang baik agamanya karena dia akan memuliakanmu sekarang, besok bahkan lusa sampai di akhirat. Seseorang yang baik agamanya, dia tidak akan mengabaikan dunianya apalagi akhiratnya. (nggak ada gunanya sesorang yang berpendidikan tinggi tapi ternyata pemahaman agamanya tidak bagus).
Jika menikah, pilihlah seseorang karena baik agamanya. Karena seseorang yg baik agamanya dia akan memuliakanmu dan tidak akan menyakitimu. Karena keindahan fisik, harta dan tahta bukanlah jaminan sebuah kebahagiaan dalam berumah tangga.Karena seseorang yg baik agamanya akan memberi kedamaian di jiwa.
Seorang yang mencintai kita karena harta, suatu saat pasti meninggalkan kita karena harta tersebut. Seorang yang mencintai kita karena status/jabatan yang kita punya, suatu saat pasti akan meninggalkan kita karena status/jabatan tersebut. Seorang yang mencintai kita karena cinta kepada Tuhannya, dia tidak akan pergi ke mana-mana. Kecuali dia sudah tidak lagi cinta kepada Tuhannya.
Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah (Al-hadits). Apa sih ciri wanita sholihah itu? “Jika dilihat menyenangkan, mentaati suami dan jika ditinggal suami maka dia akan menjaga harta dan kehormatannya”. Dan satu yang penting adalah “syurga seseorang wanita ketika dia menjadi anak adalah di bawah telapak kaki orangtuanya namun ketika sdah menikah maka syurganya adalah di bawah telapak kaki suaminya”. Hal ini menunjukkan bahwa suami kita berada lebih di atas orangtua kita, namun yang harus kita sadari adalah “tidak ada ketaatan dalam maksiat”. Selama perintah suami tidak melanggar syariat maka kita wajib melaksanakannya.
Wanita bakalan menjadi istri sekaligus ibu yang sholihah maka yang harus kita lakukan adalah terus belajar untuk meningkatkan ketakwaan kita. Ikhlaslah atas semua yang kamu lakukan pada suami ataupun anakmu karena yakinlah Allah SWT pasti akan mengganti tiap tetes keringatmu dengan pahala ataupun syurganya.
Masalah dalam rumah tangga biasanya terjadi karena pasangan tidak memahami tuntunan agama ataupun tingkat pendidikan yang beda. Akan tetapi Keluarga sakinah, mawaddah warahmah bisa kita ciptakan dalam kondisi apapun asalkan kita mempunyai bekal “cinta karena Allah SWT”. Kesedihan dikemas jadi kebahagiaan. Kesenangan jangan membuat kita euforia, tepi tetaplah syukur dan tawadhu’. Ada Allah SWT da Rasul-Nya jika kita mentaatinya maka kita akan terhindar dari cerai.
Dan yang terakhir ada sebuah ilustrasi antara nikah dan naik gunung. aku mau bertanya : Kalian pernah naik gunung? Bagi yang pernah, kalian pasti bisa membayangkannya, bagi yang belum begini dear :)
Ketika kita akan melakukan suatu pendakian, satu hal yang harus kita optimalkan adalah persiapan. Persiapan tentang ilmu, bekal dan boleh jadi kita harus tau gambaran medan yang akan kita lalui. Mendaki butuh teman, untuk saling menguatkan, saling membantu dan saling berkorban ketika kita sudah melakukan perjalanan di atas sana. Selama perjalanan, kamu bisa melihat keindahan bumi di bawah, hamparan langit yang membiru, hijaunya alam Illahi dan  masih banyak hal indah lainnya. Eits, tak selamanya perjalanan di atas indah dear, akan ada saatnya kamu mengeluh capek, bawaan yang semakin mengikuti hukum gravitasi, kaki kesleo, bekal yang habis, senter yang habis baterainya saat berjalan di malam hari atau perkara kecil lain yang bisa berubah menjadi masalah besar ketika hatimu sedang tidak jernih. Itu bisa terjadi padamu dan bisa juga terjadi pada ‘teman-mu’. Tugas kalian di saat-saat itu terjadi adalah saling menguatkan, saling memotivasi dan saling membantu dan saling meyakinkan bahwa ada puncak yang indah menanti kalian di atas sana. Pos demi pos telah kalian jalani bersama, padang sabana dan keindahannya pun telah kalian nikmati bersama dan akhirnya sampailah kalian di puncak. Puncak (syurga) inilah kebahagiaan kalian yang sesungguhnya. Perjalanan yang panjang nan melelahkan tak akan pernah bisa mengalahkan indahnya puncak yang telah berhasil kalian lalui bersama. Begituuu.. heheee
Jadi, Berhentilah mencari seseorang yg sempurna tuk dicintai, lebih baik belajar dan persiapkan diri menjadi seorang yang pantas tuk dicintai.. #hyakdess
Sekian :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan komentar :)