Minggu, 01 September 2013

Mengapa Harus Berjamaah

1. Berjamaah adalah fitrah manusia, dalam Qur’an, manusia disebut sebagai :
  • Insan – cerdas (belajar)
  • Tabasyar – fisik (makan dan minum)
  • An-nas – sosial (interaktif, bermasyarakat) – pelihara hubungan dengan tamu dan tetangga
2. Berjamaah adalah Daurah syar’iyah (perintah agama). Semua syariat pasti ada sifat kejamaahannya, misal :
  • Sholat wajib –> untuk laki2 diwajibkan berjamaah, dan dalam 1 minggu ada perintah berkumpul untuk sholat jum’at
  • Sholat sunnat –> ada sholat idul fitri, idul adha, sholat istisqo (di sini justru malah dianjurkan membawa hewan ternak sekalian ke lapangan)
  • Puasa –> berjamaah pada bulan ramadhan
  • ZIS –> sudah pasti ada efek bagi pemberi maupun penerima.
  • Haji –> merupakan cerminan jamaah ummat Islam sedunia
  • Bahkan sampai makan pun dianjurkan untuk berjamaah, karena ada keberkahan di dalamnya.
  • Beberapa perintah berjamaah dalam Quran : Qs. 9:71, Qs. Asshof:4, Qs. al anfal:62-64
3. Berjamaah adalah sarana dalam Dauroh Assiasah (Strategi perjuangan Islam)
  • Kebenaran perlu diikat dalam barisan
  • Dalil : Allah memenangkanmu dengan pertolongan-NYA dan kontribusi aktif kaum muslimin (bil mukminin).
Akibat Tidak Berjamaah
Dalil : Qs. Al Anfal : 73, Qs. 2:120
  • Orang kafir saja berjamaah, jika kaum muslimin tidak melakukannya, maka akan terjadi fitnah dan kehancuran yang besar bagi kaum muslimin.
  • Orang kafir tidak akan ridho (Lan tardho’ –> sampai kapan pun & tidak akan ada perubahan sedikitpun). Target mereka untuk kita :
1.      Ittiba’ul millah – kita ikut agama/pandangan hidup mereka
2.      Alhawaa’u millah – kita mengikuti hawa nafsu mereka seperti cara berpakaian, perilaku sehari-hari, cara berfikir, sehingga terjadi split personality antara perilaku sehari-hari dengan pandangan hidup Yang Islami.

Pilar Jamaah
1. Tauhid (innasholati, wanusuki…) – Landasan dan tujuannya hanya kepada Allah SWT (ikhlas)
2. Musawwah (persamaan)
·         Qur’an : Setiap engkau adalah dari Adam, adam adalah dari tanah
·         Jangan merasa paling benar dan paling suci serta paling baik.
·         Posisikan sejajar dengan orang lain dan jangan memandang secara parsial, karena Allah sendiri menilai kita berdasarkan ketaqwaan kita kepada-NYA. (Quran)
·         Qs. Annahl : 97
3. Musyawarah
  • Dalil : As syuro’:38, 3:159
  • Perintah syuro’ adalah setelah masing-masing elemen melaksanakan perintah Allah terlebih dahulu. Artinya :
    1. Orang yang punya komitmen taqwa yang boleh diajak syuro’
    2. Orang yang terbina dengan ibadahnya yang akan menghasilkan syuro yang berkualitas.
  • Walau pun niat sudah sama baik, tetapi jika tidak dikomunikasikan bisa saja menghasilkan keburukan, terutama untuk kemaslahatan publik (kebijakan untuk masyarakat.
  • Beberapa teladan syuro’ dalam Qur’an & hadits :
1.      Saat Allah menciptakan manusia, Dia berkomunikais dengan para malaikat-NYA. Padahal Allah dengan kekuasan-NYA tidak perlu itu sebetulnya. Ini adalah pelajaran yang indah dari Allah.
2.  Saat Rasul mendapatkan tawanan perang, tindakan terhadap mereka disyuro’kan dulu dengan Abu Bakar dan Umar ibn Khotob. Padahal Rasulullah adalah penentu hukum.
3.      Saat perang khandaq, Rasulullah mengumpulkan sahabat untuk tarik saran dan memilih saran Salman al farisi.
4. Ta’awun (gotong royong)
  • dengan tidak saling menghina, menjatuhkan atau merendahkan
  • tidak mendzolimi
  • membangun kerjasama pemikiran, harta dan tenaga.
5. Attahirriyah (Pengurbanan)
  • toleransi, berkorban waktu, perasaan dan fisik
  • jangan emosional, endapkan perasaan untuk mendahulukan saudara kita.
6. Takaful Istima’ (senasib sepenanggungan)
  • Seperti satu tubuh.
  • Jika ada yang sedang futur (=kendor semangatnya, jenuh), maka yang lain akan menyemangatinya.
7. Jihad-Ijtihad-Amal sholeh – dipupuk dengan kajian-kajian keilmuan (baik ilmu agama maupun ilmu-ilmu dunia), sehingga :
  1. memiliki daya juang yang selalu diperbarui
  2. memiliki kemampuan berkreasi denga kreatifitas yang terus mengalir
  3. memiliki semangat berbuat berlandasan amar ma’ruf nahi munkar yang nyata
8. Fastabiqul Khoirot (berlomba dalam kebaikan)
  • Landasannya Qs. 3:114
  • Berfikir dan beramal dengan semangat apa yang dapat kuberikan kepada masyarakat sekelilingku.
9. Tasammuh (Toleransi / tenggang rasa)
  • dewasa dalam menghargai perbedaan
  • Pesan Ulama Abdullah bin Nuh : bersatu dalam ushul (syariat yang berdalil jelas, seperti jumlah rokaat sholat), tasammuh pada furuiyyah (syariat hasil ijtihad, seperti qunut)
10. Ukhuwah (Persaudaraan) – Qs. Al Hujarat 10-12, tuntunan untuk memelihara ukhuwah, yaitu meninggalkan hal-hal di bawah ini :
  1. saling mencemooh (su’riyah)
  2. saling merendahkan atau menghina
  3. saling memberi predikat buruk kepada saudara
  4. suu’udzon (berburuk sangka)
  5. tajassus (mencari-cari kesalahan orang lain)
  6. ghibah (menceritakan kejelekan orang yang ada padanya) – dosanya adalah seperti memakan bangkai saudaranya. Apalagi bukhtan (menceritakan sesuatu yang keburukan yang tidak ada padanya)
11. Tabayyun (klarifikasi)
  • cek dan re-cek setiap infomasi atau perbedaan yang ada
  • cara melakukannya adalah silaturrahim, seperti yang ada pada Qs. Alhujarat : 6


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan komentar :)