Ibu, rasanya aku
tidak sepakat saat Sudjiwo Tedjo bilang "Puncak rindu yang paling dahsyat
itu ketika dua orang tak saling telp/SMS/BBM dan lain-lainnya tapi diam-diam
keduanya saling mendoakan". Saat ini aku sedang mengalami puncak rindu
yang paling dahsyat menurutku, Ibu. Bagiku saat ini, puncak rindu yang paling
dahsyat adalah ketika seseorang merindukan sebuah nama yang saat ini tidak akan
bakal bisa ditemui di dunia ini karena mereka sudah berbeda dunia. Ah, Ibu.
Baru beberapa hari kita berpisah, kenapa
aku sudah sangat merindukan-mu Ibu?
I’m
always searching for your figure to appear somewhere. When i'm crossing a
street, in the middle of my dreams. Everywhere, everytime, though I know you
won't be there.
55 tahun. Mengingat
19 Mei 2015 sebagai satu tanggal yang tak akan pernah terlupakan. Tanggal
terbaik untuk menyadari, duniaku yang sudah tidak sempurna lagi tanpamu, Ibu :')
Ibu, terima kasih
pernah ada dalam 23 tahun kehidupanku selama ini. Untuk setiap makanan yang
terhidang di saat aku berpulang dalam keadaan lapar, untuk setiap rasa khawatir
yang lebih besar saat aku dalam masalah, untuk resep makanan yang sedikit
sekali baru sempat aku pelajari darimu, untuk setiap lorong jalanan yang kita
lalui bersama, untuk setiap waktu yang selalu kita luangkan sebagai"
saat-saat bahagia bersama" layaknya pasangan ibu-anak yang lain dan untuk
segala kasih sayang yang tercurah tanpa pernah meminta balas yang tak akan pernah bisa ku balas sampai detik
engkau meninggalkan dunia ini. Kesederhanaan, kasih sayang, sikap peduli
sesama, rela berkorban, pemaaf dan banyak sekali mungkin segala kebaikan yang
ada dalam dirimu. Terima kasih pernah menjadi seorang yang mengajari arti
kehidupan yang sebenarnya kepada aku dan orang-orang di sekelilingmu.
Ibu, maaf dan terima
kasih. Surgalah yang paling pantas menjadi balasan atas segala jerih payah mu
membesarkan kami selama ini.
Love
your mother, the most beautiful person on this earth. Our best critic, yet our
stronger supporter. And our paradise in this world.
Menjadi seorang
"ibu rumah tangga" ternyata adalah sebuah karir yang luar biasa. 24
jam sehari, 7 hari seminggu, sepanjang tahun sepanjang hidup, tidak ada cuti,
tidak ada gaji, tidak ada bonus, tidak ada tunjangan dan mungkin kadang ada
beberapa ibu yang mengalami takdir "tidak dihargai" oleh putra -
putrinya sendiri. Namun ternyata, Allah sangat memuliakan posisi Ibu di
hadapanNya, karena dalam sebuah hadits 3x nama Ibu disebut dan kemudian nama
Ayah baru disebut 3x.
Wahai kawan, masih
lengkap-kah orangtuamu di rumah? Sayangi dan luangkanlah waktu untuk mereka
sesibuk apapun kalian di luar sana. Jangan sampai kalian menyesal setelah
mereka baru meninggal dunia nanti apalagi saat ibu-mu meninggal. Karena apabila mata ibu telah
tertutup, maka hilanglah satu keberkahan di sisi Allah yaitu "Doa Seorang
Ibu". Percayalah, karena di setiap kamu merasa beruntung, maka saat itulah
doa ibumu didengar oleh-Nya.
Dan Tuhanmu telah
memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
"ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia. (QS 17:23)
Sungguh setengah
dari umur ibumu telah dihabiskan
bersamamu untuk membesarkanmu, tanpa pernah ibumu berfikir bahwa itu adalah
waktu yang sia-sia. Jika orangtua mu masih lengkap, sayangilah mereka dengan
sepenuh hati dan jadilah anak yang menjadi penyejuk hati mereka di dunia. Jika ternyata mereka
sudah berbeda dunia, semoga kita menjadi anak sholih dan sholihah yang menjadi
amal jariyah, sumber pahala bagi mereka yang sudah berada di dunia yang berbeda
sana.
Baru kemarin aku ingin sekali mengulangi pose ini lengkap dengan mas Arif dan mbak Hanifah yang sudah berkeluarga. Namun, ternyata niatan ini tinggal kenangan, Ibu :) |
Inilah saat terakhir-ku bersamamu, Ibu :) |
Sudahkah
kamu menyapa orangtuamu hari ini?
Ibu, mungkin aku
sudah tidak bisa lagi menyapamu mulai pagi kemarin. Sudah tidak ada lagi dering
telpon seperti yang biasa dan sering sekali Ibu lakukan setiap aku pulang
malam hanya untuk menanyakan sudah makan belum?. Aku masih belum bisa melupakan saat-saat bahagia bersamamu Ibu, makanan kesukaaanmu, toko yang biasa kita kunjungi ataupun jutaan momen bersama-mu lainnya yang sering kali berkelebatan saat aku memejamkan mata.
Ibu, baik-baik ya disana. Semoga Ibu meninggal dalam keadaan khusnul khotimah tanpa beban apapun, semua dosa - dosa Ibu yang telah lalu diampuni oleh Allah SWT, Ibu terhindar dari segala siksa ataupun fitnah kubur, dilapangkan dan diterangi kuburnya, dan yang terakhir semoga kerinduanku disini bisa terobati dengan perjumpaan kita di surga-Nya kelak. Amiin..
Ibu, baik-baik ya disana. Semoga Ibu meninggal dalam keadaan khusnul khotimah tanpa beban apapun, semua dosa - dosa Ibu yang telah lalu diampuni oleh Allah SWT, Ibu terhindar dari segala siksa ataupun fitnah kubur, dilapangkan dan diterangi kuburnya, dan yang terakhir semoga kerinduanku disini bisa terobati dengan perjumpaan kita di surga-Nya kelak. Amiin..
Ibu, doakan saya
(dan keluarga disini terutama Bapak) bisa kuat dan istiqomah meneladani semua
kebaikan yang ada dalam dirimu. Selamat jalan, Ibu. Semoga Ibu tenang untuk
berjumpa lagi dengan kami di alam selanjutnya.
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْراً ~ Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” Aamiin..
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Note :
Saya ucapkan maaf
dan terima kasih untuk semua orang yang melantunkan doa tulus tanpa pamrih
serta semua orang yang menyempatkan waktu di sela-sela kesibukannya yang luar
biasa untuk menghadiri prosesi sebelum dan saat pemakaman ibu saya. Semoga
kebaikan yang kita perbuat akan mendatangkan kebaikan yang berbalik kepada diri
kita sendiri sekarang atau nanti. Terima kasih menyadarkan saya kembali bahwa
masih ada kalian yang menyayangi saya dan memberikan dukungan saat saya
kehilangan salah satu separuh jiwa saya.
Terima kasih, Allah-lah sebaik-baik pembalas atas kebaikan kalian :')
Terima kasih, Allah-lah sebaik-baik pembalas atas kebaikan kalian :')
Subhaanalloh,,,semoga kau bisa manjadi anak sholihah,,harta terindah orangtua dunia dan akhirat
BalasHapusAssalamualaikum kak. Saya izin post kata2nya di ig saya yaa kak. Soalnya ini sama persis dengan yg saya rasakan, semua kata2 yg kk tuliskan benar2 menggambarkan perasaan saya.
BalasHapusSaya tak pandai berkata-kata kak.
Assalamualaikum kak. Saya izin memakai kata2 kk di post ig saya yaa kak. Soalnya ini sama persis dgn yg saya rasakan. Ini benar2 menggambarkan isi hati saya.
BalasHapusSaya tak pandai berkata-kata kak