Sabtu, 14 Maret 2015

Teruntuk Saudariku yang Bertemu dan Berpisah Karena ALLAH SWT

Assalamu’alaikum, Saudariku..

Jalan da’wah, sebuah jalan yang mungkin menjadi jalan alternatif kesekian dari banyaknya jalan yang Allah hamparkan di atas muka bumi, yang diambil oleh para hambanya. Jalan yang terjal, panjang, penuh liku dan kelok, cobaan yang tidak saja menyedihkan tetapi justru kesenangan dan sanjungan yang perlu diwaspadai oleh pelaku da’wah. Sehingga atas semuanya seharusnya tumbuh benih kesiapan, tidak saja kesiapan untuk tidak menjadi apa-apa diatas jalan ini.

Saudariku..
Inilah bunga-bunga kefahaman yang menghasilkan buah-buah keikhlasan dalam setiap jiwa pelakunya. Disana dibutuhkan kesabaran atas rintangannya, ketaatan atas manhajnya, pengorbanan atas apapun yang menimpa pelakunya.
Ia tidak bersama orang-orang yang terburu-buru memetik buah sebelum masak, tetapi ia tidak pula bersama orang-orang yang hanya menunggu tapi tidak menanamnya
Ia tidak bersama orang-orang yang memetik kuncup sebelum mekar menjadi mawar, tetapi ia tidak pula bersama orang-orang yang menunggu kuncup tetapi tidak merawatnya.
Ia tidak bersama orang yang berlebihan,
tetapi ia tidak pula bersama orang yang enggan dan tidak berbuat sama sekali
Ia tidak bersama orang yang bertindak tanpa perhitungan, tetapi ia tidak pula bersama orang yang terlalu takut untuk berbuat.
Ia tidak bersama orang yang mempersulit diri, tetapi ia tidak pula bersama orang yang menganggap enteng dan meremehkan.
Semoga kita akan tetap dan terus berada dalam jalan ini, dimanapun dan kapanpun berada. Perpisahan kecil ini hanyalah sebuah hiasan yang mewarnai sejarah hidup kita.

Ada kalanya kita seperti dua mata,
tak pernah berjumpa tapi selalu sejiwa
Kita menatap kearah yang sama walau tak berjumpa,
mengagumi pemandangan indah
Kita bergerak bersama walau tak berjumpa, mencari pandangan yang dihalalkan, menghindari dari yang diharamkan
Kita menangis bersama, walau tak berjumpa dalam kecewa, sedih, ataupun gembira duka dan bahagia
Kita terpejam bersama walau tak berjumpa, memberi damai dan rehat 
(Dalam Dekapan Ukhuwah) 

Saudariku...
Tak terasa waktu begitu cepatnya berlalu, kita belajar bersama dalam skenario Allah. Bukan waktu yang singkat yang bisa untuk dilupakan begitu saja. Meskipun belum tentu kebahagiaan yang selalu kita dapatkan. Tawa itu, senyum itu, canda itu, diam itu, masih teringat jelas dipikiran ini.

Saudariku…
Begitu banyak tanda yang telah kau torehkan pada diri ini, begitu banyak pelajaran yang telah engkau wariskan padaku, begitu banyak inspirasi yang telah kau berikan. Namun, maafkan diri ini yang tidak bisa memberikan apa-apa untukmu.

Saudariku…
Meskipun jarak dan waktu sudah memisahkan kita, mbk berharap ikatan ukhuwah yang sudah terbentuk tak akan LAPUK oleh Zaman dan takkan Lekang oleh Waktu. Kukirimkan do’a robithoh untukmu supaya engkau selalu ingat denganku.

Saudariku…
Jangan lupa bahwa kita pernah satu perjuangan
Jangan lupa bahwa kita pernah satu saudara
Yang saling menasehati dalam KEBENARAN
Yang selalu mengingatkan dalam KEBAIKAN
Yang senantiasa MENYEMANGATI
Di kala lelah dan lemah tapak kaki ini melangkah dalam DAKWAH
Dan akan selalu menjadi SAUDARA dan KELUARGA.
Mudah-mudahan Allah masih memberikan kesempatan pada kita untuk bertemu lagi.
AKU RINDU ZAMAN ITU
Aku rindu ketika halaqoh adalah kebutuhan,bukan sekedar sambilan apalagi hiburan
Aku rindu zaman ketika tsiqoh menjadi kekuatan, bukan keraguan apalagi kecurigaan
Aku rindu zaman ketika nasihat menjadi kesenangan bukan su’udzon atau menjatuhkan
Aku rindu zaman ketika kita memberikan segalanya untuk dakwah ini
Aku rindu zaman ketika naasyid ghuroba menjadi lagu kebangsaan
Aku rindu zaman ketika hadir halaqoh adalah sebuah kerinduan dan terlambat adalah penyesalan
Aku rindu zaman itu ……….

Ya Allah jangan Engkau hilangkan kenikmatan itu dari hati-hati kami
Kami rindu nikmat itu
Untukmu yang merindukan gemilangnya dakwah di negeri tercinta


Yang mencintaimu karena ALLAH
Risa Umami Nk :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan komentar :)